Sabtu Lalu, kami ke Bandung..maklumlah selain ada teman Kuliah menikah, anak2 juga masih pada libur..Sebenarnya bukan sekedar menghadiri kawinan, tetapi disitu juga jadi ajang pertemuan dengan teman2 kuliah dulu (17 tahun lalu) reuni dengan biaya dari yang menikah..he..he ngirit banget ya..kesannya..Nah..saking sibuk sibuknya cerita kanan kiri..depan belakang..jadi ngak perduli sama yang berbahagia hari itu..maksudnya kedua mempelai..fokus pembicaraan adalah..masa2 Kuliah dulu..
Habis minun aqua..saya menoleh ke belakang mau buang gelas plastik...kok rasanya kenal itu wajah..
Yayat..ya..
Dadang..katanya..oh my ghost..saya mulai mengingat ini orang..yang ngak lain teman SMA dulu..20 tahun lalu..
Dadang Oray..ooo..saya mulai mengingat kepanjangan namanya..
Ternyata dia teman SMP si Bengjaw temanku yang merried ini..
Berrubah..itulah ..bentuk2 fisik yang terjadi..makin gendut..sama sih sama akoee..
Kamu emang udah bakat gendut dari dulu katanya...
Ya udah lah ngak jadi masalah..
Yg jadi topik kita sekarang..adalah pada kemana ya ya..yang lainnya..jadi kangen rasanya ingat2 jaman dulu..
Inget Eris..yang kalau naik Bis..meski dia sendiri sudah di pintu bis..masih manggil2 saya..
cepetan Jo..ntar terlambat..Dia sekarang sudah jadi Purek I di LAN Bandung..
Dadang sudah jadi Dosen di UPI Bandung..
Singkat cerita saya kirimin dia no HP teman2 yg lain..cuma tiga orang sih yang saya tahu..padahal jumlah kami satu kelas waktu itu mencapai 45 orang kali...
Senin sore saya ditelpon Eris..katanya ada yang mau bicara, saya pikir Dadang sudah menghubungi dia, eh tahunya yang ditelpon lain lagi..Dia adalah Poni..teman kami cewek yang paling tinggi di kelas..
Ya ampun, ada apa ini..baru kemarin ketemu Dadang..hari ini Poni..tampa ba..bi bu..saya datengin Eris punya kantor..
Saking terburu buru..saya lupa ganti kostum..keren sih cuma kayak daster..dengan terburu buru saya bilang ke Satpam nya..Pak saya mau ketemu Pak Eris..katanya lagi reunian di Kantornya..maunya sih teriak pas ketemu Poni..namun Eris udah kasi isyarat naro telunjuk di bibirnya (maksudnya jangan ribut Jo..maluuu..saya kan pejabat disini)..ohhh..ok..
saya cuma teriak..Pooonii..apa khabar...Satpamnya lari keluar..ngak enak lihat pertunjukkan kami..ha..ha..ha..
Yang lebih aneh lagi, temanku Toni pada tanggal 15 juli kemarin juga posting foto2 jadul kala di SMA dulu..kok waktunya bertepatan semua ya...uaaneeh..
Ya begitu deh..akhirnya direncanakan mau bikin reuni..entah kapan..tapi Poni dan Eris sudah mulai mendata teman2 kami yang dulu..dengan catatan 10-15 orang pun kita akan jalan..
Wednesday, July 23, 2008
Ulang Tahun
Bagi banyak orang ulang tahun mungkin menjadi sesuatu yang special..karena pada saat itu sebenarnya kita mengucap syukur atas kehidupan yang masih diberikanNya.
Bulan ini kami merayakan dua kali Hut, yaitu our wedding Anniversary and My husband b'day..
Sebenarnya ingin juga kami berkumpul berempat, sekedar untuk dinner atau apa lah judulnya..Tapi dengan berjalannya waktu dan banyaknya perubahan yang terjadi di dalam sebuah keluarga, kesibukan yang tiada henti, maka cara mensyukuri hal tersebut pun..tidak lagi bisa sesuai dengan keinginan kita, karena ternyata sang waktu bukan lagi menjadi milik kita, melainkan kita diatur oleh waktu..Jadi kalau begitu bagaimana ya.. Nah Foto inilah Hasilnya..he..he..Ulang tahun ..orangnya tidak ditempat..jaman sudah canggih, teknologi berkembang pesat..kita jangan ketinggalan..
Bulan ini kami merayakan dua kali Hut, yaitu our wedding Anniversary and My husband b'day..
Sebenarnya ingin juga kami berkumpul berempat, sekedar untuk dinner atau apa lah judulnya..Tapi dengan berjalannya waktu dan banyaknya perubahan yang terjadi di dalam sebuah keluarga, kesibukan yang tiada henti, maka cara mensyukuri hal tersebut pun..tidak lagi bisa sesuai dengan keinginan kita, karena ternyata sang waktu bukan lagi menjadi milik kita, melainkan kita diatur oleh waktu..Jadi kalau begitu bagaimana ya.. Nah Foto inilah Hasilnya..he..he..Ulang tahun ..orangnya tidak ditempat..jaman sudah canggih, teknologi berkembang pesat..kita jangan ketinggalan..
Tuesday, July 15, 2008
So Sweet
Saya dapat Artikel ini dari milis, andai setiap istri mempunyai perasaan seperti ini terhadap mertua perempuannya....Tapi ini berlaku bagi siapapun yang masih punya orangtua /mertua.
After 17 years of marriage, my wife wanted me to take another woman
out to dinner and a movie. She said, 'I love you, but I know this
other woman loves you and would love to spend some time with you.'
The other woman that my wife wanted me to visit was my MOTHER, who
has been alone for 20 years, but the demands of my work and my two
boys had made it impossible to visit her only occasionally.
That night I called to invite her to go out for dinner and a movie.
'What's wrong, aren't you well,' she asked? My mother is the type
of woman who suspects that a late night call or a surprise
invitation is a sign of bad news.
'I thought it would be pleasant to spend some time with you,' I
responded. 'Just the two of us.'
She thought about it for a moment, and then said, 'I would like that
very much.'
That Friday after work, as I drove over to pick her up I was a bit
nervous.
When I arrived at herhouse, I noticed that she, too, seemed to be
nervous about our date.
She waited in the door. She had curled her hair and was wearing the
dress that she had worn to celebrate her last birthday on November
19th. She smiled from a face that was as radiant as an angel's. 'I
told my friends that I was going to go out with my son, and they
were impressed,' she said, as she got into that new white van. 'They
can't wait to hear about our date'.
We went to a restaurant that, although not elegant, was very nice
and cozy.
My mother took my arm as if she were the First Lady.
After we sat down, I had to read the menu. Her eyes could only read
large print.
Half way through the entries, I lifted my eyes and saw Mom sitting
there staring at me. A nostalgic smile was on her lips. 'It was I
who used to have to read the menu when you were small,' she
said. 'Then it's time that you relax and let me return the favor,'
I responded.
During the dinner, we had an agreeable conversation- nothing
extraordinary but catching up on recent events of each other's life.
We talked so much that we missed the movie.
As we arrived at her house later, she said, 'I'll go out with you
again, but only if you let me invite you.' I agreed.
'How was your dinner date ?' asked my wife when I got home. 'Very
nice. Much more so than I could have imagined,' I answered.
A few days later, my mother died of a massive heart attack. It
happened so suddenly that I didn'thave a chance to do anything for
her.
Some time later, I received an envelope with a copy of a restaurant
receipt from the same placemother and I had dined. An attached note
said: 'I paid this bill in advance. I wasn't sure that I could be
there; but nevertheless, I paid for two plates - one for you and the
other for your wife. You will never know what that night meant for
me. I love you, son.'
At that moment, I understood the importance of saying in time: 'I
LOVE YOU' and to give our loved ones the time that they deserve.
Nothing in life is more important than your family. Give them the
time they deserve, because these things cannot be put off till 'some
other time.'
You can pass this along to all the 'mothers' in your life and to
everyone who ever had a mother. This isn't just about being a
mother; it's about appreciating the people in your life while you
have them....no matter who that person is.
Bagi yang masih punya orang tua.mertua..Just Do It..never late to do the best in our life.
For me
After 17 years of marriage, my wife wanted me to take another woman
out to dinner and a movie. She said, 'I love you, but I know this
other woman loves you and would love to spend some time with you.'
The other woman that my wife wanted me to visit was my MOTHER, who
has been alone for 20 years, but the demands of my work and my two
boys had made it impossible to visit her only occasionally.
That night I called to invite her to go out for dinner and a movie.
'What's wrong, aren't you well,' she asked? My mother is the type
of woman who suspects that a late night call or a surprise
invitation is a sign of bad news.
'I thought it would be pleasant to spend some time with you,' I
responded. 'Just the two of us.'
She thought about it for a moment, and then said, 'I would like that
very much.'
That Friday after work, as I drove over to pick her up I was a bit
nervous.
When I arrived at herhouse, I noticed that she, too, seemed to be
nervous about our date.
She waited in the door. She had curled her hair and was wearing the
dress that she had worn to celebrate her last birthday on November
19th. She smiled from a face that was as radiant as an angel's. 'I
told my friends that I was going to go out with my son, and they
were impressed,' she said, as she got into that new white van. 'They
can't wait to hear about our date'.
We went to a restaurant that, although not elegant, was very nice
and cozy.
My mother took my arm as if she were the First Lady.
After we sat down, I had to read the menu. Her eyes could only read
large print.
Half way through the entries, I lifted my eyes and saw Mom sitting
there staring at me. A nostalgic smile was on her lips. 'It was I
who used to have to read the menu when you were small,' she
said. 'Then it's time that you relax and let me return the favor,'
I responded.
During the dinner, we had an agreeable conversation- nothing
extraordinary but catching up on recent events of each other's life.
We talked so much that we missed the movie.
As we arrived at her house later, she said, 'I'll go out with you
again, but only if you let me invite you.' I agreed.
'How was your dinner date ?' asked my wife when I got home. 'Very
nice. Much more so than I could have imagined,' I answered.
A few days later, my mother died of a massive heart attack. It
happened so suddenly that I didn'thave a chance to do anything for
her.
Some time later, I received an envelope with a copy of a restaurant
receipt from the same placemother and I had dined. An attached note
said: 'I paid this bill in advance. I wasn't sure that I could be
there; but nevertheless, I paid for two plates - one for you and the
other for your wife. You will never know what that night meant for
me. I love you, son.'
At that moment, I understood the importance of saying in time: 'I
LOVE YOU' and to give our loved ones the time that they deserve.
Nothing in life is more important than your family. Give them the
time they deserve, because these things cannot be put off till 'some
other time.'
You can pass this along to all the 'mothers' in your life and to
everyone who ever had a mother. This isn't just about being a
mother; it's about appreciating the people in your life while you
have them....no matter who that person is.
Bagi yang masih punya orang tua.mertua..Just Do It..never late to do the best in our life.
For me
Sunday, July 13, 2008
Marketing dan bekerja dengan Tulus
Berhubung liburan ini kami tidak kemana mana, Kamis lalu ketika Ayahnya anak2 harus mengajar di Kosambi Pusat Pelatihan Cabin Crew Garuda, diajaklah Epin, Cika dan sepupunya Sabam dan Togi. Wah mereka bahagia banget, walaupun hanya melihat lihat dan masuk ke ruang kemudinya pesawat, dimana pilot bekerja.
Nah sambil jalan ke tempat tempat tersebut..saya bercerita kepada Pak Uton salah seorang pengajar disana.
Karena saya dengar ada beberapa kasus dan keluhan baik dari pelanggan.maupun karyawan sendiri, yang berhubungan dengan masalah pelayanan.
Saya bilang andaikan semua orang melakukan pekerjaannya dengan tulus dan senang, pasti tidak akan ada banyak masalah. Biasanya orang bekerja dengan baik karena diawasi, kalau tidak ya..tahu sendirilah..suka sukanya, udah gitu mereka cenderung banyak menuntut hak nya..karena tidak pernah puas dan bersyukur.Marilah kita mulai dengan Bapak Security atau Satpam, kalau Boss nya yang lewat semua diam di tempat dan Hormat. Tapi apakah kalau ada orang biasa yang jalan kaki bertanya dijawab dengan ramah dan sopan? Tidak semua memang..
Nah sekarang coba kita bayangkan seorang satpam yang ramah, murah senyum dan menjawab setiap tamu siapapun dia dengan sopan.. hasilnya apa..Sama sama berbahagia kan..yang bertamu akan senang dengan pelayanan kita, walaupun sikap satpam ini tidak dilihat oleh pimpinanya..(kondite berpengaruh pada kenaikan gaji..)..
Kita harus percaya bahwa ada Tuhan yang selalu melihat sikap kita sehari hari, yang akan menilai kita lebih dari boss kita sendiri.
Kemudian kita perlebar lagi..bagaimana kalau sikap ini dimiliki oleh setiap orang yang bekerja,di bagian manapun dia..waduh..saya yakin hasilnya akan luar biasa..perusahaan pasti untung, karena mencari pelanggan bukan lagi hanya tugas marketing, tetapi seluruh pegawai adalah marketing bagi perusahaanya..dan yang lebih menakjubkan adalah seluruh pelanggan kita menjadi marketing bagi perusahaan kita..Gimana kalau udah begini coba..
Modalnya sederhana saja kan..bekerja dengan tulus tanpa perlu diawasi dengan penuh sukacita dan tidak itung itungan .
Cari Alamat
Tips mencari Alamat.
-Bertanya langsung pada Tuan Rumah..jangan sungkan ya,,
-Tentukan patokan dimana kita berada, saat menelpon ybs..
-Bawa banyak minuman, biar ngak kehausan..sehingga emosi terkontrol
-Jangan malu bertanya tiap 10 meter..daripada mencari putaran..(Tuan rumah lagi kedukaan)
-Berdoa dulu sebelum berangkat..
Sebenarnya yang paling baik beli peta aja deh (peta Jakarta) bawa di mobil..atau google map...
Hari Jumat kemarin, dan hari ini..kami mencari alamat rumah Saudara (masa rumah saudara ngak tahu)..
Inilah hebatnya orang Batak..ngak kenal pun saudara asal ada marganya..
Jumat lalu ada namboru(boru Sihombing) meninggal suaminya di daerah Meruya..alamat sih jelas, tapi menuju daerah tersebut banyak kendalanya..menentukan keluar tol mana..kemudian arah berikutnya kemana..Maklum dari Bogor..tiga kali keluar masuk tol..klo pp berarti 6 kali..udah kebayang kan..Tapi memang prinsip saya dan suami..klo yang keduakaan dimanapun dia berada kita, merasa wajib untuk hadir, malah kalau yang pesta.kami masih bisa mangkir.
Kita berpikir kalau yang berduka penting untuk diberi kekuatan (asal jangan kelamaan mandok hatta nya alias jangan terlalu banyak pidato) kalau lama bukannya jadi kuat.malah bete..secukupnya saja..
Kemudian adanya bendera kuning sebagai petunjuk sangat membantu orang yg datang dari
daerah lain. Kenyataannya memang betul.seringkali kita dimudahkan kalau mau mencari alamat rumah orang yang kedukaa.
Tapi kali ini setelah hampir tiga jam perjalanan saya dan supir..rasanya pengen menyerah saja, kav DKI di daerah meruya itu banyak sekali..kesalahan kedua kami adalah keluar dari tol kebun jeruk..sehingga lebih menyulitkan..maklum supir saya adalah robot, yang mengendalikan juga entah kenapa karena baru beli simpati pede bawaannya mo nelpon terus..murah sih ke sesama pengguna, akibatnya saya lupa menyuruh dia keluar tol meruya.
Panduan dari suami tidak berpengaruh banyak, karena salah keluar tol tadi..alhasil ya..bertanya tiap sepuluh meter tadi lah..
Sampai di tempat..bener aja saya ngak kenal sama yg berduka dan yang meninggal, hanya Kakaknya yang berduka inilah yg saya kenal.. Ya itulah adat batak ini..ungkapan kasih yg diajarkan Tuhan kita melebihi jarak ruang, uang(disebut ngak ya) dan waktu..
Moral of the story..Jangan itung itungan..deh..
-Bertanya langsung pada Tuan Rumah..jangan sungkan ya,,
-Tentukan patokan dimana kita berada, saat menelpon ybs..
-Bawa banyak minuman, biar ngak kehausan..sehingga emosi terkontrol
-Jangan malu bertanya tiap 10 meter..daripada mencari putaran..(Tuan rumah lagi kedukaan)
-Berdoa dulu sebelum berangkat..
Sebenarnya yang paling baik beli peta aja deh (peta Jakarta) bawa di mobil..atau google map...
Hari Jumat kemarin, dan hari ini..kami mencari alamat rumah Saudara (masa rumah saudara ngak tahu)..
Inilah hebatnya orang Batak..ngak kenal pun saudara asal ada marganya..
Jumat lalu ada namboru(boru Sihombing) meninggal suaminya di daerah Meruya..alamat sih jelas, tapi menuju daerah tersebut banyak kendalanya..menentukan keluar tol mana..kemudian arah berikutnya kemana..Maklum dari Bogor..tiga kali keluar masuk tol..klo pp berarti 6 kali..udah kebayang kan..Tapi memang prinsip saya dan suami..klo yang keduakaan dimanapun dia berada kita, merasa wajib untuk hadir, malah kalau yang pesta.kami masih bisa mangkir.
Kita berpikir kalau yang berduka penting untuk diberi kekuatan (asal jangan kelamaan mandok hatta nya alias jangan terlalu banyak pidato) kalau lama bukannya jadi kuat.malah bete..secukupnya saja..
Kemudian adanya bendera kuning sebagai petunjuk sangat membantu orang yg datang dari
daerah lain. Kenyataannya memang betul.seringkali kita dimudahkan kalau mau mencari alamat rumah orang yang kedukaa.
Tapi kali ini setelah hampir tiga jam perjalanan saya dan supir..rasanya pengen menyerah saja, kav DKI di daerah meruya itu banyak sekali..kesalahan kedua kami adalah keluar dari tol kebun jeruk..sehingga lebih menyulitkan..maklum supir saya adalah robot, yang mengendalikan juga entah kenapa karena baru beli simpati pede bawaannya mo nelpon terus..murah sih ke sesama pengguna, akibatnya saya lupa menyuruh dia keluar tol meruya.
Panduan dari suami tidak berpengaruh banyak, karena salah keluar tol tadi..alhasil ya..bertanya tiap sepuluh meter tadi lah..
Sampai di tempat..bener aja saya ngak kenal sama yg berduka dan yang meninggal, hanya Kakaknya yang berduka inilah yg saya kenal.. Ya itulah adat batak ini..ungkapan kasih yg diajarkan Tuhan kita melebihi jarak ruang, uang(disebut ngak ya) dan waktu..
Moral of the story..Jangan itung itungan..deh..
Yang hari ini, masalahnya adalah yang ditepon adalah tamu juga..so..tidak menyelesaikan masalah..Anakku yang paling besar samapai ngomong begini.."sebenarnya kita ini punya tujuaan ngak seeh.."..karena dia rasa sudah berputar putar..kok ngak nyampe2..Elisa jawab, ada sih Pin..cuma untuk mencapai tujuan ini perlu arahan yang benar..so we asking the wrong man..finally , Dia telpon Tuan rumah..yang akhirnya dia pun berdiri di pintu masuk jalan ke arah rumahnya..panas panasan lagi..sampai segitunya coba..
The point is nobody perpect..even my Hubby..everybody said that He is the best man..but for this case..
Subscribe to:
Posts (Atom)